BOJONEGORO – Puluhan mobil siaga desa se- Kecamatan Kedungadem berjejer di depan kantor kecamatan setempat, Kamis (30/5/2024) siang.
Hal yang melatar belakangi puluhan mobil siaga itu berjejer didepan kantor Kecamatan Kedungadem adalah terkait pemberitaan di sosial media yang dirasa menyudutkan para Kades.
Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kecamatan kedungadem Mulyadi menjelaskan, pengembalian mobil siaga di Kecamatan Kedungadem karena para Kades emosi sesaat setelah melihat tulisan atau pemberitaan di salahsatu group sosial media yang dirasa menyudutkan Kepala Desa.
“Tulisannya sangat kejam. Tapi teman teman cuma emosi sesaat, dan tidak ada yang mengkordinir,” ungkapnya.
Ia menghimbau kepada para Kepala Desa supaya mengambil kembali mobil siaga yang terparkir didepan Kantor Kecamatan Kedungadem, demi keamanan dan supaya tidak tambah ramai.
“Akhirnya saya himbau teman teman Kades untuk menarik kembali mobil siaga ke desanya masing-masing, supaya digunakan untuk keperuntukannya,” katanya.
Dirinya juga mengungkapkan, kejadian pengembalian mobil siaga siang tadi itu bukan dipicu karena beberapa hari lalu 21 Kepala Desa di Kecamatan Kedungadem diperiksa oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Bojonegoro.
“Bukan karena pemanggilan Kejaksaan, tapi spontanitas para Kades,” ucapnya.
Sementara, salahsatu Kepala Desa di wilayah Kecamatan Kedungadem mengatakan, mobil siaga dikembalikan ke Kantor Kecamatan agar dirinya beserta Kepala Desa yang lain tidak dituduh sebagai maling.
“Kalau gak begitu di tuduh maling siaga mas, toh selama ini Kades mesti nalangi untuk beli bensin dan lain lain kurang lebih selama 3 bulan di awal tahun, karena anggaran belum ada yang cair,” tandasnya.
Diketahui, ada 22 desa di wilayah Kecamatan Kedungadem yang mendapatkan bantuan mobil siaga dari Pemkab Bojonegoro yang diperuntukkan untuk kegiatan sosial masyarakat desa. (aj)
