BOJONEGORO – Ramainya pemberitaan negatif tentang mobil siaga membuat beberapa para Kepala Desa punya wacana untuk mengembalikan mobil bantuan itu ke pemerintah Kabupaten Bojonegoro atau ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Bojonegoro.
Kalau wacana Kepala Desa ini benar terjadi, maka banyak masyarakat Bojonegoro yang akan kecewa, pasalnya selama ini mobil siaga tersebut sangat bermanfaat serta dibutuhkan masyarakat yang tidak memiliki mobil pribadi, diantaranya untuk keperluan mengantar dan menjemput pasien di rumah sakit, berobat serta untuk keperluan kesehatan lainnya.
Seperti yang dialami mbah Jari (60), warga Desa Jamberrejo, Kecamatan Kedungadem, selama sakit untuk wira wiri dan berobat serta up name di rumah sakit dia memanfaatkan mobil siaga bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro itu.
“Kalau tidak ada mobil siaga, pastinya kesulitan untuk bolak balik ke rumah sakit,” katanya, Kamis (30/5/2024).
Ia pribadi mengaku tidak mempunyai kendaraan roda empat, bahkan anak anaknya. Oleh karena itu besar sekali ke bermanfaatan mobil siaga tersebut untuk masyarakat kalangan bawah.
“Umpama tidak ada mobil siaga, terpaksa pinjam mobil ke tetangga. Satu dua kali mungkin tidak apa apa, tapi kalau berkali-kali ya sungkan,” ucapnya.
Diwartakan sebelumnya, tujuan program kegiatan BKKD Tahun 2022 pengadaan Mobil Siaga Desa untuk mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat Desa menuju masyarakat yang sejahtera dan produktif.
Kemudian meningkatkan kualitas layanan sosial masyarakat terutama dalam hal darurat, kesiapsiagaan menghadapi bencana, dan kondisi lain yang membutuhkan sarana transportasi/mobilisasi bagi masyarakat Desa. (aj)