PADANG — Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendampingi Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara mengunjungi lokasi terdampak banjir bandang Galodo di Simpang Bukit Batabuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada Selasa (21/5/2024).
Dalam kesempatan meninjau posko pengungsian di Lapangan Batu Taba, Kecamatan Candung, Presiden Jokowi menyampaikan perlunya pembangunan tambahan sabo dam untuk mengantisipasi lahar dingin dan material vulkanik di jalur aliran gunung. Menurut Presiden, dari 56 sabo dam yang dihitung Kementerian PUPR, baru dua yang terbangun.
“Kalau dihitung-hitung, dibutuhkan 56 sabo dam, saat ini baru dua. Jadi masih banyak lagi yang dibutuhkan,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga secara simbolis menyerahkan santunan duka cita kepada warga terdampak yang rumahnya hancur akibat bencana tersebut. Santunan diberikan kepada 12 orang penerima simbolis yang terdiri dari perwakilan penerima bantuan rumah rusak berat, sedang, dan ringan, serta ahli waris korban meninggal dunia.
Usai mendampingi Presiden Jokowi, Menko Muhadjir beralih mengunjungi posko pengungsian korban bencana di Distrik Limo Kaum, Kabupaten Tanah Datar. Muhadjir mengatakan, pemerintah akan terus berupaya mempercepat penanganan bencana banjir bandang disertai sedimentasi material yang terjadi di Provinsi Sumatera Barat.
Untuk meminimalisir korban jiwa di kemudian hari, lanjut Muhadjir, pemerintah akan merelokasi pemukiman masyarakat di sepanjang bantaran sungai. Masyarakat yang masih berada di zona merah lahar dingin juga akan segera direlokasi.
Nantinya rumah-rumah di bantaran sungai akan direlokasi agar tidak ada lagi kasus seperti ini, tidak ada korban jiwa. Mudah-mudahan kondisinya lebih baik dari sebelumnya, kata Muhadjir.
Muhadjir mengatakan, relokasi pemukiman warga tidak akan terlalu jauh dari tempat tinggal aslinya. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi mengenai sumber penghidupan dan pendapatan masyarakat. Selain itu, lahan yang akan digunakan untuk relokasi rumah akan dicari oleh Pemerintah Daerah dengan bantuan dana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan dilakukan oleh Kementerian PUPR.
Muhadjir mengimbau masyarakat tidak mengambil risiko terpaksa tinggal di lokasi zona merah karena bencana banjir berpotensi terulang kembali di kemudian hari. Oleh karena itu, Muhadjir meminta masyarakat yang berada di zona merah untuk mematuhi ketentuan relokasi.
Dalam kunjungan tersebut, Muhadjir juga secara simbolis menyerahkan bantuan kepada warga terdampak yang rumahnya rusak berat, sedang, dan ringan akibat bencana tersebut. Bantuan simbolis juga diserahkan kepada ahli waris korban meninggal.
Menko Muhadjir juga berkesempatan menjamu anak-anak pengungsi yang disambut dengan ceria dan hangat serta memberikan bantuan berupa peralatan sekolah dan makanan ringan. Kemudian Presiden Joko Widodo juga menyerahkan secara simbolis sejumlah bantuan sosial.
Dalam kesempatan itu, Menko PMK menyaksikan langsung kerusakan akibat banjir bandang Galodo yang berlokasi di Dusun Tuo, Distrik Limo Kaum. Muhadjir melihat sisa material banjir bandang berupa bebatuan besar yang menghancurkan bangunan dan jembatan di sekitar sungai.
Di lokasi tersebut terdapat beberapa rumah dan bangunan yang terkena dampak parah, termasuk sebuah masjid yang pondasinya hampir roboh. Selama ini pemantauan sedang dilakukan rehabilitasi dan penimbunan kembali aliran sungai oleh Kementerian PUPR.
Turut hadir dalam kunjungan kerja ini Menteri Sosial Tri Rismaharini, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Kepala Basarnas Kusworo, Kapolda Sumbar Irjen Suharyono, Pangkogabwilhan Mayjen Maman Firmansyah, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Bupati Agam Andri Warman, dan Pangdam Bukit Barisan. (Red)