TUBAN – Akhad nikah yang di laksanakan pada malam sembilan atau yang biasa disebut malem songo di bulan ramadhan menjelang Idul Fitri, masih sangatlah banyak peminatnya.
Hal itu di karenakan, menikah di malam sembilan di bulan ramadhan, di adat Jawa di artikan dengan nama kebo bingung, jadi menurut hitungan Jawa tidak menggunakan hitungan weton atau naga hari (nogo dino).
Desa Sumberjo, Kecamatan Rengel, pada hari Senin (8/4/2024) tepatnya malam sembilan di bulan ramadhan sekitar pukul 16.30 wib. tepatnya di masjid alfuttuhiyah dilaksanakan akad nikah muda dan mudi dengan jumplah 5 mempelai dengan daftar nama sebagai berikut :
1. Siti Kholifah binti Samuri dengan Imam Fahrudin Zukri bin Roin.
2. Lestayu Anggraeni bin Amin Rochim dengan Fahmi Agil Thorik bin Munaim
3. Siti Mariyatul Qibtiyah bin Samuji dengan David Juni setyawan bin Tarjo
4. Lailatun Nahirus Saadah bin Amiran dengan Muhamad Saifudin bin Samuji
5. Agus Widodo bin Malam dengan Kisnawati binti Maskat
Sementara itu Burhanudin selaku Modin dan pemangku masjid Alfuttuqiyah menjelaskan, ada lima calon pengantin akan tetapi dua calon pengantin yang nikahnya dirumah, dikumpulkan satu titik untuk mempermudah petugas KUA.
“Sehingga pernikahan malam sembilan ini tidak sampai larut malam dan semoga barokah membentuk keluarga Sakinah, Mawaddah, Warohmah,” ucapnya.
Kasdikin selaku naib akhad pernikahan juga menyampaikan, hari ini di Kecamatan Rengel ada 12 mempelai yang menikah di bulan sembilan, hal ini di lakukan dengan tujuan memutihkan sebuah ikatan tanpa ada hitungan weton.
“Semoga mempelai bisa menjalin keluarga yang bisa mendapatkan berkah dari Allah SWT dan membina keluarga yang bahagia, keluarga yang harmonis dan sejahtera,” doanya.
Agus Widodo salah satu pasangan yang menikah berucap syukur, berdoa semoga pernikahannya awet sampai kakek nenek.
“Enak nikah pas malam sembilan mas, gak ada hitungan hari dan weton, wis pokoke kebo bingung jelasnya,” tuturnya.(Aym/an)