Beranda Nasional Sembilan SMA dan SMK di Jatim Raih Penghargaan Adiwiyata Mandiri

Sembilan SMA dan SMK di Jatim Raih Penghargaan Adiwiyata Mandiri

JAKARTA – Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memberikan penghargaan Sekolah Adiwiyata Tahun 2023 di Jakarta, Selasa (17/10/2023) malam. Menteri LHK Siti Nurbaya menyerahkan langsung penghargaan Adiwiyata Mandiri kepada 134 sekolah dan Adiwiyata Nasional kepada 417 sekolah.

Di Jawa Timur, ada sembilan lembaga SMA dan SMK yang meraih penghargaan ini. Detailnya, untuk penghargaan Adiwiyata Mandiri diraih oleh SMA Santo Thomas Aquino dari kab. Tulungagung, SMA Hangtuah 2 dari kab. Sidoarjo, SMKN 2 Lamongan, SMAN 2 Bojonegoro dan SMAN Srengat dari kab. Blitar.

Sementara empat lembaga lainnya yang memperoleh penghargaan Adiwiyata Nasional yakni SMAS PGRI 1 Kota Mojoerto, SMKN 3 Tuban, SMA AL MUSLIM dari kota Sidoarjo dan SMA Bululawang dari kab. Malang.

Penerima penghargaan Adiwiyata dinilai telah berhasil menerapkan praktik-praktik baik dan perilaku ramah lingkungan hidup di sekolah dan sekitar sekolah. Dalam pelaksanaannya, mereka juga melaksanakan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS).

Terkait penghargaan ini, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Aries Agung Paewai menyampaikan apresiasinya atas konsistensi sekolah dalam penerapan gerakan peduli lingkungan hidup di sekolah.

Dengan adanya penghargaan ini, akan memacu sekolah untuk terus meningkatkan kualitas lingkungan hidup di sekolah sehingga bisa menciptakan lingkungan sekolah yang baik dan sehat.

“Selamat untuk lembaga yang mendapat penghargaan Adiwiyata baik yang sifatnya mandiri maupun yang nasional. Semoga ini menjadi awal baik untuk terus meningkatkan dan menciptakan kualitas lingkungan yang sehat dan bersih,” ujar dia, Kamis (19/10).

Ia juga berharap lembaga SMA dan SMK lainnya bisa mencontoh sekolah-sekolah yang telah mendapat penghargaan Adiwiyata. Sebab, lembaga pendidikan menjadi rumah kedua bagi siswa yang seharusnya tetap terjaga kebersihan, kenyamanan dan lingkungan sehat.

Menurutnya, penerapan lingkungan hidup sehat di sekolah sejalan dengan kebijakan Kemendikbudristek melalui Kurikulum Merdeka. Dalam kurikulum tersebut, mendorong transformasi satuan pendidikan. Salah satu langkahnya menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, menyenangkan, dan inklusif yang merupakan tanggung jawab seluruh insan pendidikan.

“Semoga perilaku hidup sehat ini, mulai terbangun diseluruh lembaga SMA, SMK dan SLB di Jawa Timur. Sehingga tidak hanga sembilan lembaga saja yang mendapat penghargaan tapi banyak sekolah lain yang bisa mencontoh dalam menciptakan perilaku hidup sehat di lingkungan sekolah,”terangnya.

Sementara itu, dalam sambutannya di Jakarta Menteri KLHK, Siti Nurbaya mengatakan GPBLHS juga dapat memberi kontribusi mulai dari penghematan energi, pengurangan dan pemilahan sampah di sekolah, yang diharapkan akan meluas ke rumah/keluarga masing-masing dan sekitarnya. Kontribusi lainnya yaitu dengan penanaman pohon dan mengelola limbah di sekolah, serta rain water harvesting (pemanenan air hujan) yang merupakan bagian dari konservasi air.

“Arahan Bapak Presiden Joko Widodo agar kita semua juga untuk terus melakukan rehabilitasi hutan dan lahan, untuk tujuan dapat mengurangi dampak dari bencana alam dan perubahan iklim,” ujar Menteri Siti. (Red)