Beranda Daerah Kepala Sekolah SMAN 1 Kedungadem : Bukan Iuran Tapi Sumbangan dan Kami...

Kepala Sekolah SMAN 1 Kedungadem : Bukan Iuran Tapi Sumbangan dan Kami Tidak Bisa Berikan Rincian

Img 20230629 Wa0002

BOJONEGORO – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, melaksanakan Penjaringan Aspirasi Masyarakat (Jaring Asmara) di aula sekolahan, Senin (26/06/2023).

Tujuan dilaksanakannya kegiatan tersebut oleh pihak sekolah dan komite adalah untuk menampung aspirasi serta memperoleh masukan dari wali murid.

Dihadapan sejumlah wali murid yang hadir, Kepala Sekolah SMAN 1 Kedungadem Drs. Muhammad Sony, M.Pd. menceritakan bahwa saat ini ada berita miring di media sosial tentang iuran pendaftaran baru di sekolahan yang dinahkodainya.

“Ada berita negatif di medsos dan saya yakin bukan wali murid sini yang menulisnya. Kalau ada sesuatu masalah yang berkaitan dengan SMAN 1 Kedungadem monggo wali murid bisa datang langsung ke sekolahan untuk menjernihkan, bayar ini bayar itu untuk apa,” tuturnya.

Ia juga menjelaskan bahwa pihak sekolahan dan pengurus komite tidak pernah memungut iuran untuk daftar ulang kepada wali murid tapi yang ada sumbangan partisipasi masyarakat, untuk siswa kelas XI sebesar Rp 450.000,- siswa kelas XII Rp 530.000,-.

“Tidak ada iuran daftar ulang, tapi itu sumbangan untuk sampul ijazah, foto ijazah, PMP, GTT, PTT, kebutuhan kegiatan kesiswaan selama satu tahun dan kegiatan yang tidak ada diagenda,” ungkapnya.

Sony juga menegaskan untuk wali murid yang merasa keberatan atau tidak mampu dengan adanya sumbangan tersebut bisa langsung menemui secara pribadi di kantornya atau dengan pengurus komite.

“Kalau tidak senang dengan sekolahan negeri, anaknya sekolahkan saja ke luar negeri (red- sekolahan swasta), masih banyak sekolah swasta disini,” katanya.

Dia juga menjelaskan tentang sumbangan partisipasi masyarakat sudah di rapat kan sama komite dan pengurus komite menyetujuinya bukan serta merta kebijakan darinya.

“Kami akan pertanggungjawabkan bantuan yang bapak ibu berikan,” tambahnya.

Winarto salah satu wali murid dan juga alumni SMAN 1 Kedungadem saat sesi tanya jawab menginginkan transparansi uang sumbangan tersebut diperuntukkan untuk apa saja, ia siap untuk membayar asalkan ada rinciannya dengan jelas, biar tidak menjadi pertanyaan bagi wali murid dan tidak menjadi tabu.

“Pada intinya kami siap untuk membayar, yang kami minta cuma rincian sumbangan itu untuk kegiatan apa saja, pos pos nya harus jelas, walaupun tidak detail,” pintanya.

Dengan adanya pertanyaan dari salah satu wali murid, Kepala Sekolah SMAN 1 Kedungadem Muhammad Sony menjawab tidak bisa memberikan edaran rincian sumbangan di forum atau kepada wali murid semuanya, karena semuanya sudah disampaikan kepada komite sebagai wakil wali murid dan di khawatirkan ada pihak pihak yang tidak senang sehingga menjadi berita negatif.

“Kami tidak bisa memberikan edaran, cuma di sampaikan lewat lisan saja, karena sekarang banyak orang yang tidak bertanggung jawab, banyak wartawan LSM bodrek berkeliaran,” ucap Kepala Sekolah.

Ada apa pihak sekolah SMAN 1 Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro tidak mau dan tidak transparan kepada wali murid terkait sumbangan tersebut, malah berdalih menuduh banyak wartawan dan LSM bodrek berkeliaran, yang nantinya surat edaran itu bisa dimanfaatkan oleh mereka, kalau itu sifatnya legal seharusnya pihak sekolah tidak usah takut memberikan edaran rinciannya. (red)